Perbedaan Hadits Nabawi, Qudsi, dan Al-Quran. Hadits ditinjau dari segi sandarannya ada dua; pertama, disandarkan kepada Nabi saw sendiri disebut Hadits Nabawi, kedua disandarkan kepada Tuhan yang disebut Hadits Qudsi. Hadits Qudsi sangat perlu untuk dimunculkan karena masih banyak orang yang belum mengerti keberadaan dan statusnya.
Di samping keotentikan Al-Qur’an terjamin, dan mampu memberikan jalan pembuka bagi siapa saja yang ingin benar-benar mengkajinya lebih mendalam lagi. Hal itu terbukti ketika Al-Qur’an ditilik melalui kemukjizatan yang ada di dalamnya dari pelbagai persepektif. Dalam bidang sains, Al-Qur’an mampu mendahului sains yang berkembang saat ini.
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan perubahannya mengatur bahwa informasi elektronik, dokumen elektronik dan/atau hasil cetakannya merupakan alat bukti hukum yang sah. Informasi elektronik dan dokumen elektronik tersebut yang akan menjadi Alat Bukti Elektronik ( Digital Evidence ).

1. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dan antonimnya. Contohnya sebagai berikut : Kata al-hayah (kehidupan) dan al-maut (kematian) masing-masing sejumlah 145 kali. Kata an-naf (manfaat) dan al-fasad (kerusakan) masing-masing sejumlah 50 kali. 2. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dan sinonim atau makna yang dikandungnya.

Alquran memuat berbagai hal yang berhubungan dengan kepentingan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, baik yang berkaitan dengan Tuhannya maupun dengan sesama manusia. Dengan
Jumlah ayat pertama al-Qur’an hingga akhir surat an-Naba’ berjumlah 5712 ayat. Merupakan kelipatan dari angaka 7, 816 x 7 = 5712 g. Jika kita menghitung jumlah ayat dari ayat pertama yang menyebut nama Allah hingga ayat yang terakhir menyebut nama Allah , maka akan memperoleh hasil 6623 ayat yang menyebut nama Allah. Kelebihan. 1. Memberikan penjelasan yang detail tentang konsep hari akhir.2. Memberikan bukti-bukti kebenaran adanya hari akhir dari berbagai sumber, termasuk Al-Quran, hadits, alam semesta, ajaran agama, peristiwa sejarah, kebijaksanaan ilahi, dan akal sehat.3. Memberikan argumen yang kuat untuk mempercayai konsep hari akhir.4.
QUR’AN HADITS MA NW KORLEKO. Sekolah/Madrasah : MA NW Korleko. Mata pelajaran : AL-Qur’an - Hadis. Tema/Subtema : Betapa Otentiknya Kitabku. Kelas/Semester : X / Ganjil. Materi Pokok : Keotentikan Al-Qur’an. Alokasi Waktu : 2x45 Menit. A.KOMPETENSI INTI (KI) KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Adapula pendapat bahwa Al-Qur’an di turunkan tiga kali dalam tiga tingkat: 1. Di turunkan ke Lauh Mahfuz. 2. Di turunkan ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. 3. Di turunkan berangsur-angsur ke dunia. Meski sanadnya sahih, Dr. Subkhi Saleh menolak pendapat di atas tersebut karena turunnya Al-Qur’an yang demikian itu termasuk bidang yang gaib

.
  • weku97tqxq.pages.dev/301
  • weku97tqxq.pages.dev/462
  • weku97tqxq.pages.dev/872
  • weku97tqxq.pages.dev/187
  • weku97tqxq.pages.dev/167
  • weku97tqxq.pages.dev/337
  • weku97tqxq.pages.dev/620
  • weku97tqxq.pages.dev/630
  • weku97tqxq.pages.dev/421
  • weku97tqxq.pages.dev/171
  • weku97tqxq.pages.dev/395
  • weku97tqxq.pages.dev/29
  • weku97tqxq.pages.dev/115
  • weku97tqxq.pages.dev/712
  • weku97tqxq.pages.dev/368
  • jelaskan bukti bukti keotentikan al quran