Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Membuat media pembelajaran sangat perlu bagi seorang pendidik guna mempermudah proses komunikasi saat kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid. Serta dengan adanya media pembelajaran murid dapat memahami materi yang telah disampaikan dengan mudah. Terlebih lagi saat ini literasi dan numerisasi sangat dibutuhkan untuk kemampuan memilih, menganalisis informasi dengan kritis serta dapat menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di Media pembelajaran kartu literasiMedia pembelajaran kartu sebagai alat untuk memudahkan siswa menghafal huruf serta agar dapat membaca. Bahan yang dibutuhkan antara lain -Kertas-file gambar huruf-guntingCara membuat -print gambar-gunting hasil print tersebut-media dapat digunakan B. Media pembelajaran pohon berbuah numerisasiMedia pembelajaran pohon berbuah sebagai alat untuk memudahkan siswa menghitung angka dengan yang dibutuhkan antara lain 1. Kertas manilawarna hijau,coklat,merah penggaris4. pensilCara membuat 1. siapkan kertas manila untuk dipotong menjadi beberapa bagianbatang warna coklat, daun warna hijau, apel warna merah2. setelah dipotong lalu rekatkan dengan doubletip3. kemudian batang pohon lubangi untuk angka4. media siap digunakanSetelah membuat media pembelajaran tersebut saya berharap agar untuk kedepannya dapat digunakan sebagai bahan mempermudah pembelajaran bagi siswa. Dan dengan begitu juga membantu mempermudah guru saat menyampaikan materi. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
ContohPohon Literasi Untuk Sekolah Sd Smp Dan Sma Kosngosan from pun yang ingin anda buat wikihow. Cara membuat pohon literasi unik untuk anak sd guru apalagi untuk gambar pohon literasi kelas 1 sd dan juga kelas 4 sd ketiga guru dan siswa . Untuk mengunduh file gunakan tombol download dibawah ini.16Pohon literasi ideas | pohon, literasi, ide ruang kelas Cara Menggambar Pohon Simpel: 11 Langkah (dengan Gambar) - wikiHow Berita Ponorogo
MenghitungBuku Di Pohon Literasi Semestakata. Boleh Baca Baca Pohon Literasi Dan Forum Keluarga Untuk Shafiya. Contoh Pohon Literasi Untuk Sekolah Sd Smp Dan Sma Kosngosan. Mural Literasi Pohonliterasi Pembuatan Mural Pohon Literasi Youtube. Membuat Pohon Literasi Keluarga.ArticlePDF AvailableAbstractThis study aims to increase the literacy interest of students through the calistung private tutoring program and the literacy tree at SDIT Darul Falah. This research was conducted from February to July 2022. The researcher used a qualitative descriptive method by emphasizing the facts in the field and providing a clear description. Data collection techniques from observation, interviews, and documentation. Data analysis was collected during and after data collection, which included data reduction and presentation. The results of the study indicate that the development of literacy skills in students requires appropriate learning strategies so that children are more interested and trained to develop reading, writing, and counting abilities and skills, as well as being able to understand the information in the school environment. With this private calistung tutoring program and literacy tree, students can gain good literacy skills to support teaching and learning activities. Learning media is also one of the essential things used by teachers in improving literacy in schools. It can be used to support implementing the calistung program and literacy tree. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Volume 22 November, 2022; pp. 72-79 P-ISSN 1411-4585 E-ISSN 2549-6743 DOI Submitted 2022-08-26; Rivised 2022-11-28; Accepted 2022-11-30 72 Peningkatan Literasi Siswa melalui Program Les Privat Calistung dan Pohon Literasi di Sekolah Dasar Anton Handoko Putro1, Halimah Sa’diyah2 1, 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta * e-mail a220190046 Abstract This study aims to increase the literacy interest of students through the calistung private tutoring program and the literacy tree at SDIT Darul Falah. This research was conducted from February to July 2022. The researcher used a qualitative descriptive method by emphasizing the facts in the field and providing a clear description. Data collection techniques from observation, interviews, and documentation. Data analysis was collected during and after data collection, which included data reduction and presentation. The results of the study indicate that the development of literacy skills in students requires appropriate learning strategies so that children are more interested and trained to develop reading, writing, and counting abilities and skills, as well as being able to understand the information in the school environment. With this private calistung tutoring program and literacy tree, students can gain good literacy skills to support teaching and learning activities. Learning media is also one of the essential things used by teachers in improving literacy in schools. It can be used to support implementing the calistung program and literacy tree. Keywords Private lessons; calistung; literacy tree How to cite Sa’diyah, H. 2022. Peningkatan Literasi Siswa Melalui Program Les Privat Calistung dan Pohon Literasi di Sekolah Dasar. Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan, 222. Licensees may copy, distribute, display and perform the work an make derivative and remixes based on it only if they give the author or licensor the credits attributtion in the manner specified by these. Licensees may copy, distribute, display, and perform the work and make derivative works and remixes based on it only for non-commercial purposes PENDAHULUANLiterasi dapat dipahami sebagai keterampilan memahami abjad, huruf, serta kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan menggunakan bahasa mendengar, berbicara, membaca, dan menulis untuk berinteraksi dengan berbagai cara sesuai dengan tujuan seseorang dapat diartikan sebagai literasi Sukma et al. 2017. Salah satu pengujian mutu pendidikan dan sumber daya manusia dalam suatu negara adalah tingkat literasinya Nurhayati dan Winata 2018. Literasi biasanya berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat pengetahuan dalam kehidupan sehari-harinya. Literasi menjadi sarana bagi siswa dalam upaya mengetahui dan mengaplikasikan ilmu yang ada di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari. Literasi mampu memberikan sebuah motivasi kepada peserta didik yang awalnya belum bisa membaca dan menghitung menjadi suka bahkan mampu membaca dan menghitung, karena peserta didik mempunyai motivasi belajar untuk dapat aktif membaca sehingga menimbulkan sebuah hobi dan minat membaca peserta didik meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Program for International Student Assessment PISA yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development tahun Vol 22 No 2 2022 73 Peningkatan Literasi Siswa melalui… 2019 menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peringkat ke 62 dari 70 negara dari derajat literasi. Artinya Indonesia ada di 10 negara terbawah pada tingkat literasi masyarakat. Hal ini dipertegas lagi dari survei UNESCO yang menjelaskan bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia pada tahun 2016 hanya sebesar 0,001%. Hal ini berarti hanya 1 dari 1000 masyarakat Indonesia yang rajin membaca Sindonews 2019. Kondisi seperti ini juga ditunjukkan oleh hasil literatur yang dilakukan Anisa yang menjelaskan bahwa 97% mahasiswa tahu bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting namun hanya 3% yang menghabiskan waktunya untuk membaca Anisa et al. 2021. Data-data di atas menjelaskan bahwa tingkat literasi di Indonesia jauh dari kata cukup. Pada zaman saat ini, kualitas pendidikan Indonesia tergolong peringkat yang rendah dibandingkan dengan kualitas pendidikan yang ada di negara lain. Ada faktor penyebab yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia ini masih dikatakan rendah adalah rendahnya layanan pendidikan, mutu pendidikan, mutu pendidikan tinggi, dan kemampuan literasi anak-anak Indonesia Handoyo 2019. Kurangnya literasi atau kesadaran pentingnya membaca pada peserta didik dapat menimbulkan masalah kurangnya minat baca dan kemampuan dalam berpikir kritis yang rendah. Permasalahan ini menjelaskan bahwa guru membutuhkan strategi yang khusus agar kemampuan membaca dan menghitung siswa dapat meningkat dan bisa menarik minat baca peserta didik. Guru bersama pihak sekolah berkolaborasi dalam program pelaksanaan meningkatkan literasi peserta didik yang dilaksanakan dengan strategi pemberian les privat calistung membaca, menulis, dan menghitung dan penggunaan media pembelajaran pohon literasi. Les privat calistung merupakan metode guru yang dilakukan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis dan menghitung. Program calistung merupakan salah satu program yang cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam literasi numerasi. Literasi Calistung adalah tahap dasar ketika siswa dapat mengenal huruf dan angka. Banyak ahli menganggap pentingnya literasi Calistung untuk memfasilitasi komunikasi dalam bentuk bahasa tertulis dan angka Masniladevi et al. 2018. Literasi calistung sebagian besar disampaikan melalui pendidikan informal seperti sekolah. Oleh membaca dan menulis memungkinkan siswa untuk memahami dan menyampaikan setiap informasi yang mereka terima. Sedangkan berhitung memungkinkan siswa mampu mengembangkan aspek berpikir logis dengan baik, terutama memaksimalkan fungsi hemisfer kiri. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengejar literasi di sekolah dasar. Para guru sering menggunakan teknik dan latihan hafalan yang mengandalkan abstraksi kognitif yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan siswa. Akibatnya, minat siswa terkendala oleh tugas-tugas skolastik yang diberikan terlalu dini. Melihat kenyataan tersebut maka perlu diadakan suatu metode pembelajaran yang unik tentang Calistung, yaitu dengan melatih siswa dengan model dan media yang sesuai. Budaya membaca di sekolah perlu dikembangkan serta perlu adanya peningkatan agar peserta didik dapat membiasakan dirinya untuk membaca. Dengan adanya pembiasaan ini, nantinya peserta didik akan merasa bahwa membaca adalah salah satu kebutuhan yang wajib dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bukan sekedar hobi semata. Pembiasaan budaya membaca sangat esensial, hal ini dikarenakan melalui membaca kita dapat mengajarkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap berbagai ilmu pengetahuan, dan terkait dengan materi pembelajaran Hasanudin 2020. Untuk menjalankan pembiasaan program peningkatan literasi di sekolah tidak hanya peserta didik saja namun, perlu juga dukungan atau bimbingan dari guru dan orang tua yang berkewajiban dalam usaha pengembangan literasi dan minat baca peserta didik. Pelaksanaan program literasi dapat berjalan meskipun ada beberapa peserta didik yang malas membaca atau kurang kesadarannya akan membaca itu tidak menjadikan masalah asalkan guru di sekolah memiliki minat yang sangat besar untuk peningkatan literasi di sekolah. Dalam program peningkatan literasi ini, guru harus memiliki strategi atau metode yang kreatif serta dapat memanfaatkan media apapun sebagai sumber belajar literasi. Di sini dalam pengimplementasian media pembelajaran, guru menggunakan pohon literasi sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan minat baca peserta didik. Putro, Sa’diyah 74 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; Pohon literasi adalah suatu media pembelajaran yang menjadikan kreativitas siswa, yang pembuatannya membentuk gambar pohon yang berupa potongan kertas yang telah dipola atau digambar lalu ditempelkan di dinding kelas. Semestinya, dalam pelaksanaan belajar mengajar dan memecahkan masalah membutuhkan kemampuan berliterasi, hal ini dapat dimulai dari pembiasaan membaca. Dalam gerakan literasi sekolah melalui pohon literasi ini adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam memperkirakan banyaknya bacaan yang sudah dibaca. Semakin lebat pohon, maka semakin banyak buku yang sudah dibaca. Dan semakin banyak sumber bacaan yang sudah dibaca akan terlihat pada pohon literasi yang sudah dibuatnya. Jika sudah paham, terhadap pemahaman tugas yang akan diberikan akan terlihat pada lebatnya pohon literasi yang sudah dibuat Ulfa dan Oktaviana 2021. Melihat kondisi di sekolah SDIT Darul Falah literasi peserta didik masih rendah dan belum ada minat literasi karena kurangnya perhatian dari guru akan pentingnya literasi. Berdasarkan pemaparan terkait meningkatkan minat literasi peserta didik melalui program les privat calistung dan pohon literasi di SDIT Darul Falah, maka diperoleh rumusan masalah bagaimana minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan pohon literasi? dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat literasi siswa di SD Darul Falah dalam program les private calistung dan pohon literasi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat literasi siswa di SD Darul Falah dalam program les private calistung. Pengabdian yang dilaksanakan di SDIT Darul Falah, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo ini merupakan salah satu bentuk dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM Kampus mengajar angkatan 3 tahun 2022. Kampus mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama satu semester dalam rangka membantu sekolah yang terdampak pandemi covid 19 serta sekolah yang tertinggal untuk meningkatkan literasi dan numerasi, administrasi sekolah, serta adaptasi teknologi di sekolah. METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memberikan gambaran yang jelas berdasarkan fakta di lapangan. Data yang diambil bersumber dari data primer yang meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa kelas rendah yang langsung diperoleh dari lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan sumber tertulis dan dokumen yang sesuai dengan tema kajian. Hasil penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dila. Analisis data dikumpulkan pada saat dan setelah pengumpulan data yang meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang subjek yang diteliti yakni kepala sekolah, guru, dan siswa kelas rendah di SDIT Darul Falah. Melalui hasil wawancara dan data maka ditarik kesimpulan yang kemudian disesuaikan dengan keadaan lapangan. Penelitian ini dilakukan di SDIT Darul Falah. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan pada bulan Februari-Juli 2022. Subjek dalam riset ini adalah siswa kelas rendah yang mengalami kesulitan membaca, menulis, dan berhitung, 1 guru kelas I, 1 kepala sekolah. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti melakukan riset ini untuk mengetahui minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan pohon literasi. Pengembangan kemampuan literasi pada siswa diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik menjadi semakin terdorong dan terlatih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan membaca, menulis dan menghitung serta mampu memahami informasi di lingkungan sekolah. Penggunaan media pembelajaran juga menjadi salah satu hal penting digunakan oleh guru dalam meningkatkan literasi di sekolah. Media literasi yang menarik mampu mengembangkan kreativitas berbahasa peserta didik. Dalam meningkatkan minat literasi peserta didik seorang guru membutuhkan strategi tertentu supaya kemampuan membaca dan menghitung siswa bisa berkembang dan bisa Vol 22 No 2 2022 75 Peningkatan Literasi Siswa melalui… menarik minat baca peserta didik. Guru bersama pihak sekolah berkolaborasi dalam program pelaksanaan meningkatkan literasi peserta didik yang dilaksanakan dengan strategi pemberian les privat calistung membaca, menulis dan menghitung dan penggunaan media pembelajaran pohon literasi. Calistung Les privat calistung ini dalam pelaksanaannya pada pembelajaran diluar sekolah atau diluar jam kegiatan belajar mengajar KBM, namun hal ini tetap berpedoman pada kurikulum sekolah. Peserta didik yang mengikuti les privat calistung ini di seleksi oleh guru dengan pertimbangan tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung sama sekali. Biasanya jumlah peserta didik les privat calistung ini tidak lebih dari 10 anak per kelas dan durasi dalam bimbingan maupun pelatihan durasinya berlangsung selama beberapa jam. Umumnya les privat calistung ini menjadi sebuah solusi untuk mengatasi minat literasi dan kesadaran membaca bagi peserta didik yang kurang mampu dalam mempelajari atau menguasai mata pelajaran tertentu. Pelaksanaan les privat calistung pada peserta didik merupakan cara dasar untuk melakukan pelatihan, arahan maupun bimbingan untuk anak kelas rendah agar bisa mengetahui secara mendasar mengenai setiap huruf dan angka. Adanya les privat calistung yang dibimbing oleh guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 menggunakan suatu metode atau strategi pembelajaran yang menarik dan tepat bagi peserta didik kelas rendah. Langkah-langkah guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 dalam menjalankan program les calistung yaitu sebagai berikut 1. Metode menghafal abjad pada kegiatan ini guru dan mahasiswa mengenalkan huruf A-Z kepada peserta didik. Dilanjut dengan guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mengajak peserta didik untuk mengenali dan menghafal huruf A-Z. 2. Metode menyusun kata pada kegiatan ini guru dan mahasiswa mengajarkan suku kata kepada peserta didik, Setelah itu peserta didik menguasai suku kata yang telah diajarkan serta guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mengajak peserta didik menghafal suku kata dari konsonan B hingga Z yang diikuti huruf vokal a,i,u,e,o dengan contoh ba,be,bi,bo. 3. Membaca suku kata pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mencarikan kata yang terdapat suku kata yang bervariasi dan mengajarkan bagaimana cara membacanya seperti bo-la dibaca bola. 4. Metode latihan membaca kata utuh pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 membimbing peserta didik untuk membaca kata utuh tanpa mengeja. 5. Metode siswa menulis kata utuh pada kegiatan ini guru membaca dan peserta didik mendengarkan dilanjut dengan menulis kata utuh yang telah diucapkan guru. 6. Metode berhitung pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 memberikan bimbingan mengenai berhitung angka mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan tips yang mudah dan sederhana. Putro, Sa’diyah 76 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; Gambar 1. Program Les Private Calistung Pohon Literasi Pohon literasi merupakan sebuah program sekolah dalam gerakan literasi sekolah yang sangat menarik untuk memberikan stimulus kepada peserta didik dalam meningkatkan literasi dan minat baca mereka. Sesuai dengan namanya media pembelajaran ini berbentuk pohon yang telah digambar pada selembar kertas yang berpola bagian batang sampai ke ranting yang mempunyai cabang banyak serta hiasan daun di setiap rantingnya. Media pembelajaran ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang akan menumbuhkan minat, motivasi baru, dan berdampak pada psikologi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi dapat digunakan untuk menambah semangat membaca siswa. Pohon literasi adalah salah satu media pembelajaran yang berfungsi untuk mendorong kreativitas dengan cara membuat dan memajang pohon di dalam kelas. Pembuatan pohon literasi sendiri disini menggunakan bahan kertas asturo warna-warni yang nantinya dibentuk seperti pohon serta dikasih beberapa sterofom untuk tempat menaruh karya peserta didik maupun informasi dari guru SDIT Darul Falah. Langkah-langkah guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 dalam menjalankan pembuatan media pembelajaran pohon literasi yaitu sebagai berikut 1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan seperti kertas karton,asturo warna-warni, spidol, dan lem kertas. 2. Membuat pola sketsa gambar pohon dan daun di kertas karton terlebih dahulu. 3. Pola sketsa yang telah digambar dilanjut proses pengguntingan disesuaikan polanya. 4. Menempelkan kertas yang telah dibuat pola sketsa ke dinding tembok dan rangkailah pohon literasi serta ketika finally dikasih sterofom untuk mading. Vol 22 No 2 2022 77 Peningkatan Literasi Siswa melalui… Gambar 2. Program Pohon Literasi Adanya program les privat dan pohon literasi yang dilaksanakan di SDIT Darul Falah ini, dapat memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan minat peserta didik dalam literasi. Hal ini dibuktikan dari proses yang telah dilaksanakan selama 5 bulan, banyak siswa yang sebelumnya belum bisa lancar dalam membaca, menulis, dan berhitung sekarang sudah bisa lebih baik dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, pengembangan kemampuan literasi dapat dinilai dari kemampuan membaca saja namun dapat dinilai dengan mengukur aspek pemahaman, menggunakan, dan merefleksikan hasil dari membaca dalam bentuk tulisan Indriyani et al. 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan bahwa minat literasi siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran, strategi, dan metode pembelajaran yang menarik. Dalam literatur sebelumnya menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Linda 2018; Primasari et al. 2015; Wati 2019. Temuan literatur lain juga menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa Darma Putra dan Sujana 2020; Krismasari Dewi et al. 2019. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu siswa dalam belajar Afifah 2019; Putra et al. 2019; Wiastuti et al. 2014. Selain itu peran guru juga sangat penting dalam pelaksanaan program calistung dan pohon literasi ini. Peran sekolah adalah untuk menyediakan infrastruktur dan mengembangkan program literasi informasi, sedangkan peran guru adalah sebagai pemandu dan peran model Nurhasanah dan Nugraha 2020. Siswa yang dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik akan lebih memahami dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik Jummita et al. 2021. SDIT Darul Falah telah melaksanakan program calistung yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa. Hal tersebut sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Dantes & Handayani, 2021; Kamza et al., 2021 yang meliputi perencanaan program literasi numerasi, pelaksanaannya, upaya mengatasi kesulitan, dan faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam penerapan program literasi numerasi. Penggunaan media yang sesuai dalam program calistung dan pohon literasi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencapai salah satu tujuan umum pembelajaran bahasa dan literasi Indonesia. Hal ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara benar dan memadai, baik lisan maupun tulisan. Hasil dari literatur ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program literasi numerasi telah berjalan sesuai dengan hasil yang diinginkan peneliti. Putro, Sa’diyah 78 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; KESIMPULAN Pengembangan kemampuan literasi pada siswa diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar anak-anak semakin tertarik dan terlatih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan membaca, menulis dan menghitung serta mampu memahami informasi di lingkungan sekolah. Penggunaan media pembelajaran juga menjadi salah satu hal penting digunakan oleh guru dalam meningkatkan literasi di sekolah. Pelaksanaan les privat calistung pada peserta didik merupakan cara dasar untuk melakukan pelatihan, arahan maupun bimbingan untuk anak kelas rendah agar bisa mengetahui secara mendasar mengenai setiap huruf dan angka. Faktor yang mempengaruhi minat literasi siswa adalah penggunaan media, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan program calistung dan pohon literasi. Adanya les privat calistung yang dibimbing oleh guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 menggunakan suatu metode atau strategi pembelajaran yang menarik dan tepat bagi peserta didik kelas rendah. Program ini juga dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi berfungsi sebagai tanda kreativitas dan materi pembelajaran pohon literasi dapat digunakan untuk meningkatkan semangat membaca siswa dengan cara membuat dan memajang pohon di dalam kelas. REFERENSI Afifah, N. 2019. Efektivitas Media Ajar untuk Siswa Kelas Rendah Berbasis Nilai Karakter Toleransi terhadap Sesama dengan Berbantu Aplikasi Sparkol Videoscribe. Jurnal Program Studi PGMI 62. Anisa, Azmi Rizky, Ala Aprila Ipungkarti, dan Kayla Nur Saffanah. 2021. Pengaruh Kurangnya Literasi Serta Kemampuan Dalam Berpikir Kritis Yang Masih Rendah Dalam Pendidikan Di Indonesia. Current Research in Education Conference Series Journal 11. Dantes, Nyoman, dan Ni Nyoman Lisna Handayani. 2021. Peningkatan literasi sekolah dan literasi numerasi melalui model blanded learning pada siswa kelas v sd kota singaraja. Widyalaya Jurnal Ilmu Pendidikan 13269–83. Darma Putra, I. Gede, dan I. Wayan Sujana. 2020. Hasil belajar IPS menggunakan Kolaborasi Model Discovery Learning Berbasis Media Animasi. Journal of Education Technology 42103. doi Handoyo, A. 2019. Faktor-faktor penyebab pendidikan tidak merata di Indonesia. Hal. 20–244 in. Bimawa UAD. Hasanudin, Dede. 2020. Pelatihan Menulis Paragraf dan Pembiasaan Budaya Membaca pada Siswa Kelas VI SDN 1 Kalimantan Desa Kalimantan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalbar. Hal. 206–18 in. Prosiding SEMADIF. Indriyani, Vivi, M. Zaim, Atmazaki Atmazaki, dan Syahrul Ramadhan. 2019. LITERASI BACA TULIS DAN INOVASI KURIKULUM BAHASA. KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching 51108. doi Jummita, Jummita, I. Gusti Ayu Tri Agustiana, dan I. Ketut Dibia. 2021. Media Fun Thinkers Based on Calistug Questions. Indonesian Journal Of Educational Research and Review 42241. doi Kamza, Muhjam, Husaini Ibrahim, dan Ayu Indah Lestari. 2021. Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi dengan Tipe Buzz Group Terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Jurnal Basicedu 554120–26. doi Krismasari Dewi, Ni Nyoman, M. .. Rini Kristiantari, dan Ni Nyoman Ganing. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantuan Media Visual terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Journal of Education Technology 34278. doi Linda, Roza. 2018. The Effect of Prezy and Exe-Learning Media on Chemical Learning Results. Edusains 101. doi Masniladevi, Ritawati, dan Yullys Helsa. 2018. Calistung literacy through the application of Vol 22 No 2 2022 79 Peningkatan Literasi Siswa melalui… Lectora. Journal of Physics Conference Series 1088012079. doi Nurhasanah, Nurhasanah Rahman Rahman, dan Trisna Nugraha. 2020. Implementation Outcomes of Literacy Movement trough The Habituation, Development and Learning Stages for Indonesian Elementary School Students. Hal. 81–89 in The 3rd International Conference on Elementary Education ICEE 2020. Bandung. Nurhayati, Siti, dan Anggun Winata. 2018. Pembelajaran Dengan Media Pohon Literasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Peserta Didik Kelas I SDN Sidorejo I Tuban Pada Tema Peristiwa Alam Dan Subtema Bencana Alam. Jurnal Teladan Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Pembelajaran 3115–30. Primasari, Rosita, Zulfiani Zulfiani, dan Yanti Herlanti. 2015. Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan. Edusains 6167–72. doi Putra, Andrey Triwidya, Dany Moenindyah Handarini, dan M. Ramli. 2019. Media Wayang Golek untuk Menumbuhkan Kesadaran Menyelesaikan Konflik secara Konstruktif bagi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4111478. doi Sindonews. 2019. Tingkat Baca Indonesia Masih Rendah, Sri Mulyani Gencarkan Literasi. Diambil Sukma, Elfia, Ritawati Mahjuddin, dan Rizky Amelia. 2017. Literacy Media Development in Improving Reading and Writing Skill of Early Class Students in Elementary School Padang Utara Padang. Hal. 145–50 in. 9th International Conference for Science Educators and Teachers ICSET 2017. Ulfa, Maria, dan Eva Oktaviana. 2021. Peningkatan Kemampuan Berliterasi melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Pohon Literasi. Jurnal Basicedu 565204–12. doi Wati, Fika Fatma. 2019. Pengembangan Media Puzzle Berbasis Index Card Match Materi Peristiwa Lahirnya Pancasila Muatan IPS. Joyful Learning Journal 82113–18. Wiastuti, I., Gusti Ayu Putu, I. Nengah Suadnyana, dan MG Rini Kristiantari. 2014. Pengaruh Pembelajaran Siklus Belajar Learning Cycle Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd Gugus Budi Utomo. Mimbar PGSD Undiksha 21. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this UlfaEva OktavianaTidak ada waktu dan bahan bacaan yang dimiliki menjadi alasan untuk tidak membaca. Seharusnya, untuk mengikuti pembelajaran dan memecahkan masalah memerlukan kemampuan berliterasi dan itu diawali dari kebiasaan membaca. Penerapan model pembelajaran dan pemupukan kebiasaan membaca haruslah diterapkan pada setiap proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berlitersi melalui model discovery learning berbantuan media pohon literasi. Penelitian ini merupakan action reseacrh classroom yang dilaksanakan selama 2 siklus. Subyek dari penelitian ini adalah siswa mahasiswa semester 6 Prodi PGSD, STKIP Kusuma Negara Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 60 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi teknik, sumber dan teknik validitas isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning berbantuan media pohon literasi dapat meningkatkan keterampilan berliterasi mahasiswa semester 6 Prodi PGSD, STKIP Kusuma Negara Tahun Ajaran 2021/2022Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar menggunakan metode pembelajaran diskusi tipe buzz group pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis peneitian true eksperimental dengan desain berfokus pada posttest-only control design yang mana pada desain ini terdapat dua kelompok. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode diskusi buzz group dan VIII5 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode diskusi dengan jumlah siswanya masing-masing 20 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi sebelum penelitian, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan hasi penelitian diperoleh nilai dengan kriteria uji thitung > ttabel atau 5,425 > 2,024 pada taraf signifikansi a 5% maka H0 ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikansi metode pembelajaran diskusi dengan tipe buzz group terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung MeriahAndrey Triwidya PutraDany Moenindyah HandariniM. Ramlidiv align="center"> Abstract This study aims to produce a guide to awareness training to resolve conflicts constructively using the media wayang golek for junior high school student. This training guide is teaching material that contains material, steps in training activities, and evaluation. This research and development procedure adapted from the development of Borg and Gall which carried out six stages, namely 1 preliminary study, 2 planning, 3 product development 4 product validation, 5 product revision, and 6 final products. The analytical technique used in this Research and Development uses Descriptive analysis, which is to describe each assessment item given by experts and prospective users. Based on the results of analysis that have been obtained from puppet experts, Guidance and Counseling, Learning Media and Prospective Users, it can be concluded that the guideline of awareness training to resolve conflict constructively using puppet golek media meets the criteria of acceptance both theoretically and practically. Suggestions for future researchers are that this research is only to test experts and prospective users, so there needs to be an effectiveness test to find out the effectiveness of this product guide. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan panduan pelatihan kesadaran menyelesaikan konflik secara konstruktif menggunakan media wayang golek untuk siswa SMP. Panduan pelatihan ini adalah bahan ajar yang berisi materi, langkah kegiatan pelatihan, serta evaluasi. Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi dari pengembangan Borg and Gall yang dilakukan enam tahap, yaitu 1 studi pendahuluan, 2 perencanaan, 3 pengembangan produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk, dan 6 produk akhir. Teknik analisis yang digunakan dalam Penelitian dan Pengembangan ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mendiskripsikan setiap butir penilaian yang diberikan oleh para ahli dan calon pengguna. Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dari ahli wayang, Bimbingan dan Konseling, Media Pembelajaran, dan Calon Pengguna, dapat disimpulkan bahwa panduan pelatihan kesadaran menyelesaikan konflik secara konstruktif menggunakan media wayang golek memenuhi kriteria keberterimaan secara teoritik maupun praktik. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu penelitian ini hanya sampai uji ahli dan calon pengguna, jadi perlu adanya uji efektivitas untuk mengetahui keefektifan produk panduan ini. t-table = 2,000. So, the use of discovery learning model based on animation media would have an impact on social studies learning outcomes. Ganjarmengatakan, hal itu untuk menggerakan penghijauan di Jateng. "Maka saya usulkan tadi anak sekolah masuk sekolah tanam. Naik kelas tanam. Dibiasakan prestasi, hadiah kecil, berprestasi di sekolahnya sendiri, kasih pohon suruh nanem. Nanti suruh pelihara," tutur Ganjar di Pantai Mangunharjo Mangkang, Kota Semarang, Jumat, 5 Agustus 2022. Modul Belajar Literasi dan Numerasi Kelas 2 SD Kurikulum Darurat 2021 kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik, harus di sesuaikan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud telah menerbitkan Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Kurikulum Darurat pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi tiap satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Kurikulum Darurat dalam kondisi khusus diterapkan untuk mengurangi beban guru dalam melaksanakan kurikulum nasional dan peserta didik dalam keterkaitannya dengan penentuan kenaikan kelas dan kelulusan selama masa pandemi Covid-19 ini. Kurikulum Darurat Kemendikbud disiapkan untuk jenjang dasar menengah, termasuk untuk pendidikan khusus. DI dalam pelaksanaan kurikulum darurat tersebut, satuan Pendidikan dalam kondisi khusus tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan Kurikulum Darurat merupakan penyederhanaan kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013 K13. Dengan demikian, di dalam Kurikulum Darurat akan ada penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran, sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Modul Belajar Literasi dan Numerasi SD Kelas 2 Di dalam melaksanakan kurikulum darurat, Kemendikbud telah menyiapkan beberapa modul pembelajaran SD, dimana pembelajaran jarak jauh dinilai sangat sulit dilakukan. Modul pembelajaran pada Kurikulum Darurat dalam kondisi khusus tersebut berisi panduan untuk guru, pendamping orang tua/wali, dan siswa. Modul pembelajaran ini dikembangkan untuk digunakan oleh siswa, orang tua dan guru di jenjang SD dalam memfasilitasi pembelajaran siswa dalam masa pandemi Covid-19 atau kondisi khusus lainnya. Diterbitkannya modul ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk mengembangkan perangkat ajar lain dalam upaya memfasiliatsi siswa untuk belajar dalam kondisi khusus. Modul dikembangkan dengan merujuk pada Kompetensi dasar dalam Penyederhaan kurikulum namun aktivitas pembelajaran di optimalisasi untuk mencapai kompetensi lilterasi dan numerasi pada semua mata pelajaran. Modul ini diharapkan akan mempermudah guru untuk memfasilitasi dan memantau pembelajaran siswa di rumah dan membantu orang tua dalam mendapatkan tips dan strategi mendampingi anak belajar dari rumah. Modul belajar mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilakukan secara mandiri oleh pendamping baik orang tua maupun wali Rangkaian modul ini dikembangkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran dengan melibatkan ahli di bidang pendidikan khususnya literasi dan numerasi sebagai pengarah materi dan penulis serta para ilustrator di bidang buku cerita anak. Modul berorientasi pada kompetensi literasi, numerasi, pendidikan karakter, dan kecakapan hidup. Kompetensi dasar mencakup berbagai mata pelajaran. Untuk jenjang SD disiapkan modul pembelajaran untuk guru, orangtua, dan siswa dalam mempermudah proses Belajar Dari Rumah BDR. Baca Panduan Asesmen Diagnosis di Awal Pembelajaran Masa Pandemi Modul belajar mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilakukan secara mandiri oleh pendamping baik orang tua maupun wali. 1. Modul Belajar Siswa Modul Belajar Siswa berisi aktivitas pembelajaran yang kontekstual, dapat dilakukan siswa yang di dampingi oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya dari rumah. Modul Belajar Siswa akan membantu dalam siswa mencapai kompetensi literasi dan numerasi pada berbagai mata pelajaran. 2. Modul Pendamping bagi Guru Modul Pendamping bagi Guru berisi penjelasan mekanisme pendistribusian modul, cara memberikan umpan balik untuk penilaian kinerja siswa. Modul juga berisi jabaran pemetaan KD dan kerangka acuan modul, serta penjelasan aktivitas siswa selama pembelajaran satu minggu agar guru dapat terus memfasilitasi dan memantau siswa ketika belajar dari rumah. 3. Modul Pendamping bagi Orang Tua Modul Pendamping bagi Orangtua berisi tips mendampingi anak ketika belajar, tips kegiatan literasi dan numerasi lainyang dapat dilakukan. Modul dilengkapi tabel organizer yang merangkum pembelajaran dalam satu minggu. Modul ini akan memudahkan orang tua untuk menyiapkan keperluan dan strategi belajar anak dalam pembelajaran. Berikut ini dibagikan Modul Belajar Literasi dan Numerasi Kelas 2 SD untuk Kurikulum Darurat dalam kondisi khusus. Modul Belajar Siswa, Pendamping bagi Guru, Pendamping bagi Orang Tua untuk Kelas 2 SD secara lengkap dapat di unduh pada tautan di bawah ini. 1. Modul Belajar SD Kelas 2 – Minggu 1 Unduh 2. Modul Belajar SD Kelas 2 – Minggu 2 Unduh 3. Modul Belajar SD Kelas 2 – Minggu 3 Unduh 4. Modul Belajar SD Kelas 2 – Minggu 4 Unduh 5. Modul Belajar SD Kelas 2 – Minggu 5 Unduh Demikian informasi tentang modul belajar literasi dan numerasi kelas 2 SD Kurikulum Darurat 2021. Semoga bermanfaat .